LDS, Lembaga Dakwa sekolah merupakan kegiatan ekstra yang memberikan bimbingan keagamaan, untuk memahami dan menjalankan ajaran islam secara kaffah, memberikan motivasi dan pemahaman yang hakiki tentang keadaan remaja hari ini. remaja dididik menjadi manusia utuh dan bermartabat di kemudian hari.
Problematika Remaja
Sebagaimana yang terungkap dalam pendahuluan di
atas, bahwa remaja adalah satu sosok manusia yang berada di antara dua fase
yaitu anak-anak dan dewasa sehingga karena keberaaannya tersebut, remaja tidak
memiliki kematangan intelektual dan emosional. Kecuali itu, remaja memiliki
banyak ragam problematika yang membebaninya. Problematika tersebut antara lain
:
Pertama, ketidakmatangan intelektual dan
emosional. Hal ini berakibat pada tindakan yang tidak rasional, cenderung
emosional dan tanpa pikir panjang. Hal ini sangat bertentangan dengan dasar dan
kaedah Agama. Sabda Rasulullah SAW. :
Artinya : Jika kamu ingin melakukan suatu
pekerjaan maka pikirkanlah akibatnya. Apabila akibatnya baik maka lakukanlah
dan apabila akibatnya buruk maka jauhilah (HR. Ibn al-Mubarak)
Al-Hadits ini memberi pesan akan pentingnya
tindakan rasional dan preventif supaya tidak terjerumus pada kerusakan dan
kebinasaan. Firman Alah SWT.
Artinya : …Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu
sendiri dalam kebinasaan…(QS. Al-Baqoroh : 195)
Kedua, tidak mampu berprestasi dan membanggakan
prestasi orang tua. Kesulitan belajar sering dialami sebagian remaja. Kesulitan
dalam pengertian yang sebenarnya ataupun kesulitan yang disebabkan hilangnya
minat belajar dan membaca. Hal ini kan berakibat pada sulitnya meraih prestasi.
Dalam kondisi nafi prestasi, remaja kemudia membanggakan prestasi
keluarganya (orang tua, dsb) baik dalam bentuk ucapan maupun tindakan. Ali KW.
berkata :
Bukanlah pemuda orang yang mengatakan ini
(prestasi) bapakku, tetapi pemuda adalah yang mengatakan ini (prestasi) aku.
Rasulullah juga bersabda :
Artinya : Jadilah kamu seseorang yang kakinya
menginjak tanah sedangkan cita-citanya tergantung di bintang tsuroya.
Ketiga, solidaritas berlebihan. Solidaritas
berlebihan akan menyebabkan tindakan pembelaan yang berlebihan. Pembelaan
terhadap teman secara berlebihan akan mengakibatkan tertutupnya mata dan
telinga akan kebenaran. Karena teman, sekalipun salah maka akan dibela
mati-matian. Firman Allah SWT. :
Artinya : … dan tolong menolonglah kamu sekalian
dalam kebaikan dan takwa. Dan jangan tolong menolong kamu sekalian dalam dosa
dan permusuhan (QS. Al-Maidah :2)
Keempat, lebih mengandalkan okol daripada
akal. Bagi remaja yang mempunyai kelebihan fisik cenderung membanggakan
fisiknya yang di atas rata-rata teman sebayanya. Sebagai bahan renungan
sangatlah tepat memperhatikan Hadits Nabi SAW. :
Artinya : Tidaklah disebut kuat orang yang
mengandalkan otot, tetapi orang kuat adaah orang yang mampu menahan hawa
nafsunya ketika marah (HR. Bukhori dan Muslim)
Kelima, dalam hal cinta dan benci cenderung
berlebhan. Pengungkapan cinta dan benci pada remaja sering tidak terkontrol.
Saat dia mencintai seseorang seakan-akan tidak ada orang lain lagi yang layak
dicintai. Demikian juga ketika dia membenci seseorang seakan-akan tidak ada
orang lain lagi yang layang dibenci. Islam mengajarkan cinta dan benci kepada
ummatnya dengan sangat tegas, yaitu supaya dalam mencintai dan membenci
sewajarnya saja : Hadits Rasul SAW. :
Artinya : Cintailah kekasihmu sewajarnya saja
sebab bisa jadi ia menjadi orang yang sangat kamu benci suatu hari nanti.
Bencilah orang yang kamu benci sewajarnya saja sebab bisa jadi ia menjadi orang
yang sangat amu cintai suatu hari nanti. (HR. At-Tirmidzi)
Ma’na dan hikmah silaturrahmi
Silaturahmi berasal dari kata berbahasa arab yang
berarti menyambung, menghubungkan dan kasih sayang, kekerabatan. Silaturrahmi
dimaksudkan sebagai upaya menyambung, menghubungkan dan menggabungkan kasih
sayang serta kekerabatan antara dua orang atau lebih, baik yang semula ada
hubungan persaudaraan atau tidak.
Silaturrahmi dalam Islam sangat ditekankan untuk
dilaksanakan karena hikmahnya sangat besar. Keretakan hubungan saudara dapat
dipertautkan kembali dengan silaturrahmi. Dua orang yang bukan saudara juga
dapat dipersatukan dengan silaturrahmi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar